masukkan script iklan disini
Senin, 16 Maret 2020
Sambas, aksaranews.co.id- Wabah virus corona benar- benar menjadi momok bagi dunia maupun Indonesia . Bahkan, Kalimantan Barat, khususnya Wilayah Kabupaten Sambas Merupakan wilayah terdepan, yang berbatasan langsung dengan Malaysia lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani Mengatakan, Setiap Hari Perlintasan orang di PLBN Aruk sekitar 400 hingga 500 orang, kebijakan Dinas kesehatan Kabupaten Sambas Untuk Membatasi masyarakat Kabupaten Sambas untuk melakukan perjalanan ke malaysia, Kucing, Sarawak.
Untuk masyarakat yang sudah terlanjur masuk ke wilayah Kucing Sarawak, maka kepulangan nya akan dilakukan pemeriksaan oleh Petugas Kesehatan yang berada di PLBN Aruk, jelas Fatah.
untuk masyarakat yang menderita batuk, pilek, demam, sebagai orang dalam pengawasan, segera melaporkan diri ke Dinas Kesehatan, dan nantinya akan dilakukan Pemantauan oleh Tenaga Medis, kalau terindikasi Covid 19, Maka akan dirujuk Kerumah Sakit di pemangkat, maupun di Singkawang, Ujar Fatah, Senin, (16/3/2020) di kantor dinas Kesehatan Kabupaten Sambas.
Bupati Kabupaten Sambas, H. Atbah Romin Suhaili, Lc. MH Memastikan belum ada masyarakat Kabupaten Sambas hingga kini yang terpapar Pirus Korona atau Covid 19 , Senin, (16/3/2020) saat temui di ruang kerjanya.
Menurut Atbah, Kabupaten Sambas aman Sampai saat ini, merespon yang terjadi di dunia Internasional, dinamika yang terjadi di Indonesia, dan apa yang di upayakan bapak Gubernur Kalimantan Barat, pemerintah daerah Kabupaten Sambas Telah merespon apa yang terjadi hingga saat ini tentang persoalan Virus Korona/ Covid 19.
Bagaimana menjaga nyawa dan jiwa manusia, agar hingga saat ini dan sejak awal kita antisipasi, kami tidak ingin Covid 19 ada di Kabupaten Sambas, hingga Saat ini tidak ada masyarakat Kabupaten Sambas terpapar Virus Corona Covid 19, Tegas Atbah.
Sejak awal Atbah mengupayakan Perlintasan Negara Republik Indonesia di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, untuk mengantisipasi dan menghadirkan petugas - petugas yang berkolaborasi antara Kabupaten, Provinsi, dan Pusat, Untuk mengantisipasi dan Proteksi secara Optimal. dari situlah kita bisa melakukan sterilisasi, pemantauan secara baik karena mereka melewati pintu batas tersebut.
Dan pemerintahan Kabupaten Sambas belum memastikan untuk menutup PLBN Aruk, jika dilakukan penutupan, maka nantinya akan marak orang - orang melewati Jalur tikus atau Jalur tidak Resmi dan susah untuk terpantau dan terdeteksi jikalau ada masyarakat yang Terpapar Covid 19, Ujar Atbah.
Untuk Itu pemerintah Kabupaten Sambas tetap Membuka PLBN Aruk dengan Pengawalan dan Petugas yang Optimal.
Untuk Acara Adat, Budaya, pertemuan, perkumpulan dalam jumlah orang yang banyak bila perlu dikurangi, maupun di tindakan dalam waktu yang tidak ditentukan ataupun di skejulkan ulang, dan sekolah - sekolah juga telah diliburkan, Jelas Atbah.
Bupati mengeluarkan Surat Edaran, Agar seluruh ASN, Pejabat Kabupaten Sambas tidak keluar Daerah dalam waktu yang tidak ditentukan, jikalau mereka ingin keluar ada tugas Penting, mereka Harus mendapat persetujuan dari Bupati.
Untuk kawan - kawan yang sudah terlanjur berada diluar daerah, agar untuk Menjaga kesehatan, serta memastikan diri untuk terhindar dan antisipasi Covid 19.
Atbah mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sambas, untuk membangun Hidup Sehat, Selalu membiasakan Cuci tangan, agar selalu Tenang, jangan Panik, dan Selalu Berdoa agar terhindar dari Covid 19, Tutup Atbah.
Reporter : Rahmadi
Editor : Dedi Anggara